Tuesday 24 May 2011

Bersyukurlah pada yang Maha Esa


BERSYUKURLAH PADA YANG MAHA ESA

Dewasa ini, sering kita dengari banyak berlakunya bencana dan musibah di serata tempat, bencana dan kecelakaan datang silih berganti samada bencana alam ataupun kecelakaan yang merenggut begitu banyak korban jiwa. lihatlah bencana tsunami yang melanda di negara Jepun. Walaupun revolusi manusia mampu mencipta pelbagai teknologi canggih yang kononnya dikatakan berupaya menentang bencana alam tetapi takbir dan takdir Allah S.W.T lebih hebat daripada apa yang mereka rancangkan. Bencana Allah tetap sampai kepada golongan yang ingin diberi peringatan .

Begitu juga dengan bencana kejadian tanah runtuh di hulu Langat yang berlaku baru-baru ini di negara kita yang telah melibatkan seramai 24 orang terdiri daripada anak yatim, warden dan kakitangan Rumah Anak-anak Yatim dan Anak-anak Hidayah Madrasah Al-Taqwa yang tertimbus didalam kejadian. walaupon ada yang terselamat tetapi masih juga ramai yang terkorban. semua itu merupakan ujian dari Allah untuk menguji tahap keimanan kita. bencana itu merupakan peringatan atau siksaan (azab) dari Allah karena kita tak bersyukur atas nikmat yang diberikan-Nya. dan setiap apa yang diturunkan Allah kepada hambanya akan terselit jutaan hikmah yang perlu kita sama-sama renungkannya dan mentaatinya. oleh itu, marilah kita sama-sama sentiasa bersyukur kepada Allah supaya kita menjadi hamba yang mengingati Allah ketika diberi ujian dan pringatan mahupun jika kita tidak diuji dengan bencana yang demikian.

Erti syukur dan bagaiman kita Bersyukur :

THANKS 2 ALLAH
Makna "Syukur" dari segi bahasa "syukur" diartikan sebagai rasa terima kasih, sementara itu ar-Raghib al-Asfahani seorang yang ahli bahasa mengulas dalam bukunya " al-Mufradat fi Gharib al-Qur'an" menyatakan : rasa syukur itu berarti "gambaran tentang nikmat dan menampilkannya kepermukaan. Kata dasar syukur ialah  "membuka" dan sebaliknya dari kata ini adalah "kufur" yang bermaksud menutup. Hakikat rasa syukur itu adalah "menzahirkan nikmat dengan menyebut-nyebut sipemberi dengan lidah" sedangkan kata kufur  "menyembunyikannya". Disini dapat kita fahami bahawa "syukur" itu adalah bagaimana kita dapat menzahirkannya sesuai dengan fungsi dan kegunaannya melalui petunjuk al-Qur'an dan al-Hadis, kerana dengan petunjuknya kita akan mengetahui arahtuju dan jalan kebenaran yang kita diikuti. 

Allah SWT berfirman :

“….. Sesungguhnya jika kamu bersyukur, niscaya Aku akan menambah (nikmat) kepadamu, dan jika kamu mengingkari (nikmat-Ku), maka sesungguhnya azab-Ku sangat pedih.” (surah Ibrahim : 7)

Allah SWT berfirman lagi : 

"Tidakkah kamu memperhatikan bahwa sesungguhnya kapal itu berlayar di laut dengan nikmat Allah, supaya diperlihatkan-Nya kepadamu sebagian dari tanda-tanda (kekuasaan)-Nya. Sesungguhnya, pada yang demikian itu benar-benar terdapat tanda-tanda bagi semua orang yang sangat sabar dan banyak bersyukur. 
(Surah Lukman : 31)

Rasulullaah Saw bersabda : 

“Alangkah menakjubkan keadaan seorang Mu’min. Setiap persoalan yang dihadapinya selalu menjadi kebaikan. Dan sikap itu tidak bisa dimiliki oleh siapa pun kecuali orang Mu’min. Apabila kegembiraan menghampirinya, dia bersyukur; dan itu menjadi kebaikan baginya. Dan apabila kesusahan menimpanya, dia bersabar, dan itu menjadi kebaikannya baginya.”  [HR. Muslim] 

KEPADA MU KU MEMOHON


Oleh itu, ketika menghadapi berbagai-bagai musibah, seperti banjir, tanah runtuh,  gempa bumi, tsunami dan sebagainya. Kita diperintahkan untuk bersabar dalam menghadapinya seraya mengucapkan, "Innalillahi wainna ilaihi rajiun." (segala sesuatu datangnya dari Allah, dan kita semua akan kembali kepada-Nya). Tentunya, ini disertai dengan tindakan nyata, yakni segera bangkit kembali untuk memulai kehidupan dan tak berputus asa.

Sebaliknya, jika tidak mengalami musibah tersebut, kita diperintahkan untuk bersyukur dengan mengucap, "Alhamdulillahi rabbil alamiin." (segala puji bagi Allah yang telah menciptakan alam semesta). Rasa syukur itu tidak hanya sebatas ucapan, tetapi juga dalam bentuk tindakkan nyata, yakni dengan membantu saudara-suadara kita yang terkena musibah, baik dalam bentuk material mahupun bentuk sunbangan tenaga.



" Sesungguhnya, musibah dapat menimpa sesiapapun, bila-bila pun, dan di mana-mana pun ".


       "Maka nikmat tuhan manakah yang kamu dustakan??" 

"Ya Allah, Ya tuhanku.....jadikanlah kami hamba-MU yang sentiasa mensyukuri nikmat-MU..."



Stumble
Delicious
Technorati
Twitter
Digg
Facebook
Yahoo
Feed

2 comments:

  1. ape pun kita doakan mereka2 yang telah kembali bertemu Allah dalam kejadian tanah runtuh yang berlaku itu ditempatkan dikalangan orang2 yang beriman dan bertakwa...dan kita doakan juga mereka2 yang cedera dapat sembuh seperti sedia kala...dan kita ucapkan juga berbanyak2 terima kasih pada semua yang terlibat dalam usaha menyelamatkan mereka2 yang tertimbus, juga kepada penderma2 yang sudi menghulurkan bantuan...jutaan terima kasih juga kepada kerajaan yang mengambil berat akan hal ini...segala ujian dan musibah itu adalah tanda kasih sayang Allah kepada hambaNya agar kita sentiasa ingat kepadaNYA...

    ReplyDelete
  2. ye...itulah kemampuaan kite sebagai orang awam,,..mendoakan agar roh mereka dicucuri rahmat dan ditempatkan dikalangan orang2 soleh.juga perlu memberi bantuan dari segi sumbangan wang ataupun sumbangan tenaga untuk membantu mereka yang terselamat. bagi kite yang menyaksikan kejadian ini bersyukurlah kepada Allah..kerana dipanjangkan lg umur kite..semoga dengan umur yang berbaki ini kite manfaatkan dgn menjadi insan yang sentiasa bersyukur..

    ReplyDelete

Related Posts Plugin for WordPress, Blogger...